Rabu, 05 September 2018

Madrasatul Quran Tebuireng Lahirkan 1116 Hafidz


Wisuda Hafidz XXIX dan Binnadhor XXVII, Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng Jombang, Ahad (24/12/17). (Foto: Sutan)
wwwmqtebuireng.com - Minat santri untuk menghafal Al Quran era ini semakin banyak. Salah satu bukti dialami oleh lembaga pendidikan pesantren Madrasatul Quran (MQ) Tebuireng. MQ merupakan salah satu lembaga pesantren tahfid di Jombang yang saat ini semakin mendapat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat sekitar. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya santri-santri yang memilih belajar di sana pada setiap ajaran baru. Tercatat sampai saat ini MQ telah mewisuda 1116 santri tahfid.
“Kepercayaan masyarakat kepada lembaga ini, al-hamdulillah masih baik. Hal ini terbukti dengan animo masyarakat untuk mengirim putranya ke lembaga ini semakin tinggi,” ucap KH Abdul Hadi Yusuf saat memberi sambutan di Wisuda Hafidz XXIX dan Binnadhor XXVII, Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng Jombang, Ahad (24/12/17) bertempat di lapangan kanan barat Masjid.
“Jumlah santri Madrasatul Quran Tebuireng saat ini, berjumlah 1572 santri. Terdiri dari jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah 488 siswa, SMP al-Furqon 316 siswa, Aliyah 611 siswa, dan PKHQ (Progam Khusus Hifdzu Quran) –santri pasca Aliyah– 157 santri,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Quran, Kiai Abdul Hadi Yusuf.
Beliau juga menjelaskan dari seluruh jumlah santri tersebut, yang akan diwisuda binnadhor berjumlah 347 santri. Wisudawan bi an-nadhor terbanyak adalah santri Madrasah Tsanawiyah dan SMP; kelas 8. “Hal ini sudah sewajarnya, karena target lembaga ini dalam kurun tiga semester, mereka sudah diwisuda bi an-nadhor,” imbuhnya.
Dalam tiga semester, santri diharapkan bisa membaca Al Quran 30 juz dengan baik dan benar, serta hafal 3 juz; juz 28, 29, dan 30. “Ada sejumlah santri yang melampaui target ini, 135 wisudawan telah menghafal lebih dari 4 juz. 31 wisudawan telah hafal lebih dari 10 juz. 4 wisudawan yang telah menghafal lebih dari 20 juz,” terangnya.
Untuk wisudawan hafidh, berjumlah 76 wisudawan terdiri dari 6 santri Madrasah Tsanawiyah, 6 santri kelas X Aliyah, 24 santri kelas XI Aliyah, 16 santri kelas XII Aliyah, dan 24 santri PKHQ. Untuk wisudawan qiro’ah sab’ah satu orang.
“Hingga saat ini, Pondok Pesantren Madrasatul Quran telah mewisuda tahfid qiro’ah masyhuroh sebanyak 1116 santri dan wisudawan qiroah sab’ah sebanyak 6 santri. Dan untuk wisudawan bi an-nadhor tidak saya sebutkan karena saking banyaknya,” jelas beliau soal seluk-beluk santri MQ.
https://www.youtube.com/watch?v=NyUSPONLcjE
Diakhir kata, Kiai Abdul Hadi menyinggung sebuah hadis riwayat Ibn Majah, “Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf Al Quran yang ia wariskan, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibn sabil, sungai yang dialirkannya untuk umum, atau sedekah yang dikeluarkannya waktu ia sehat dan semasa hidupnya.
“Memberikan manfaat dengan konsep wakaf, bisa diterapkan dengan cara membeli mushaf Quran Madrasatul Quran,” tutur beliau menutup sambutan.
Setelah bebarapa sambutan, berlanjut penyerahan penghargaan kepada wisudawan terbaik. Kemudian pembacaan khatmil Quran, lalu diteruskan pemanggilan para wisudawan secara bergantian. Dan masuk penyampain orasi ilmiah oleh H. Imam Suprayogo, Ketua Yayasan Unhasy.
“Saya waktu mempimpin lembaga pendidikan, dahulu, tidak begitu peduli kepada mahasiswa saya yang menghafal Al Quran. Tapi subhanallah, setelah saya perhatikan, mahasiswa saya yang menghafal Al Quran, selain cerdas tapi juga baik. Hatinya baik, akhlaknya baik. Karena itu, ketika waktu itu saya merenungkan. Saya ini keliru, saya seorang guru besar ini salah, maka saya segera waktu itu untuk bertaubat. Tapi taubatnya seorang guru besar kan tidak cukup dengan astaghfirullah, maka kemudian saya mencari papan pengumuman, saya tulisi sendiri. Siapa saja yang menghafal Al Quran, minimal 10 juz, saya bebaskan dari seluruh biaya pendidikan,” ungkap beliau yang disambut tepuk tangan meriah dari para wali santri.
Beliau juga menceritakan bahwa mahasiswa-mahasiswa terbaik yang diwisuda, rata-rata adalah para penghafal Al Quran. Beliau menyinggung, sekarang banyak orang yang belum baik dalam akhlak. Bagaimana membangun akhlak yang baik, salah satunya dengan salat khusyuk.
“Jika anak-anak ini salat dengan khusyuk, maka hatinya akan menjadi bagus,” pungkas beliau dalam orasi ilmiah. Acara berakhir sekitar pukul 12.30 WIB, dengan pembacaan doa oleh KH. A. Musta’in Syafi’ie yang membawa suasana haru kepada seluruh audien.

Profil

Pendiri Madrasatul Qur an
Pendiri Madrasatul Qur an
PONDOK PESANTREN
MADRASATUL QUR AN TEBUIRENG JOMBANG JAWA TIMUR
Alamat:
Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang Jawa Timur Po. Box. 18/61471 Telp. (0321) 864071 – 082335823509

Latar Belakang berdirinya Madrasatul Qur an

Pendiri  pondok pesantren Madrasatul Qur an  Tebuireng Jombang  Hadratusy  Syaikh  Hasyim Asy’ari gandrung sekali mempunyai lembaga pendidikan Al-Qur’an. Beliau sangat mencintai santri yang hafal Al-Qur’an . Bahkan sekitar tahun 1923  sudah ada santri yang bergiliran menjadi imam sholat tarawih pada bulan Ramadhan dengan bacaan Al-Qur’an bil-hifdzi sampai khatam.
Tahun 1936 putra beliau KH.A. Wachid Hasyim mendirikan Madrasah Nidhomiyyah (Spesial mempelajari bahasa, lebih-lebih bahasa Al-Qur’an ditambah pelajaran agama dan pengetahuan  umum seperlunya).
Tanggal 27 Syawwal 1319 H atau 15 Desember 1971  berdiri Madrasatul Qur an  sebagai hasil musyawarah sembilan kyai dan pengasuh pesantren Tebuireng sebagai perwujudan cita-cita luhur terpadu dari kedua Pahlawan Nasional itu.
Dasar dan Tujuan Pendidikan
Dasar dan tujuan pendidikan yang ada di Madrasatul Qur an antara lain;
1. Sesuai dengan fungsi Al-Qur’an terhadap orang-orang yang bertaqwa, Madrasatul Qur an sebagai suatu institusi pendidikan dan pengajaran ingin membentuk dan menjadikan manusia yang muttaqin melalui Al-Qur’an.
2. Berkaitan dengan pemikiran diatas, maka apa yang dilakukan Madrasatul Qur an  ini adalah semata-mata untuk memenuhi kewajiban sebagai hamba terhadap sesamanya.
3. Di Indonesia belum banyak badan dan lembaga pendidikan Al-Qur’an  yang lafdhon wa ma’nan dan bentuk kajiannya yang sistematik dan klasikal. Untuk itu, Madrasatul Qur an berupaya untuk mengatisipasi  hal yang demikian, terutama ditekankan pada isi program pendidikan dan pengajarannya, yaitu Al-Qur’an dan khususnya dari segi qiro atnya (bacaanya).
Adapun  dasar pokok dari pendidikan secara  khusus di Madrasatul Qur an adalah :
1.  Al-Qur’an
Sebagaimana tertulis dalam surat Al-Qur’an Al-’ankabut ayat 49. Artinya:
“Sebenarnya , Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata didalam dada orang-orang yang berilmu ……….:”
Dimana Al-Qur’an merupakan informasi  yang lengkap  dan jelas, untuk menerimanya (media menerimanya) adalah dimasukkan kedalam dada, sedangkan si penerima adalah mereka yang berkredibilitas  orang-orang yang berilmu.
2.  Al-Hadits
Artinya  “Sebaik-baik kamu  semua adalah  orang yang belajar  Al-Qur’an  dan yang mau mengamalkannya kepada orang lain” (HR. Bukhori).
3.  Ijma’
Yang dimaksud defisini adalah Ijma’ dalam bidang metodologi  pengajaran Al-Qur’an, khususnya  dalam hal penerimaan  dan pemakaian qiroahnya, yaitu qiro’ah shohihah  mutawatiroh dengan kriteria ;
a. Sanad Mutawasshil (guru bersambung) sampai pada Rasulullah.
b. Bentuk Qiroah  (bacaan)nya  sesuai dengan kaidah bahasa arab.
c. Terdokumentasi didalam Mushaf Utsmani.
d. Sedangkan tujuan pendidikanya adalah  “Membentuk  pribadi Muslim pemandu Al-Qur’an hafal lafadhnya, mengerti isi kandungannya dan mengamalkan  ajarannya“Muslim Hamilil Qur an Lafdhan wa Ma’anan wa Amalan”.

Sistem Pendidikan  dan Pengajaran

Sistem pendidikan dan pengajaran yang diselenggarakan oleh Madrasatul Qur an adalah berbentuk Pendidikan Pondok Madrasah (sekolah formal) dari program pendidikan dan pengajarannya adalah pendidikan Agama 75 % dan 30 % ilmu umum serta pendidikan Al-Qur’an dengan spesialisasi program Tahfidhul Qur an. Adapun secara garis besar, program pendidikan dan pengajaran Madrasatul Qur an adalah sebagai berikut:
1. Program Tahfidh (Menghafal Al-Qur’an)
Program menghafal Al-Qur’an ini dibagi menjadi tiga tahap/fase. Fase terakhir sebagai puncaknya adalah Qiro ah Sab’iyah (tujuh bacaan), fase kedua adalah menghafal Al-Qur’an dengan Qiro ah Masyhuroh dan fase dasar adalah tahap bagi mereka yang belum memenuhi syarat bacaannya untuk menghafal.
a.         Qiro ah  Sab’iyah
Bagi mereka yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz Qiro ah Masyhuroh dengan baik serta telah memenuhi syarat-syarat tertentu, mereka dapat mengambil dan mempelajari Qiro ah Sab’iyah (bil ghaib), mempelajari Ulumul Qiro ah yang variatif dari riwayat Imam Tujuh (Imam Nafi’, Ashim, Hamzah, Al-Kisai, Ibnu Amir, Abu Amr dan  Ibnu Katsir). Disamping pendalaman dalam hal Ulumul Qiro ah, pada program ini juga ditekankan untuk mendalami kajian makna terhadap perbedaan/khilafnya bacaan, mereka yang dinyatakan selesai pada program berhak diwisuda dengan predikat Wisudawan Qiro ah Sab’iyah (S.Q.2).
b.         Qiro ah Masyhuroh
1. Syarat;
Untuk mengambil program tahfidh (merangkap sekolah) mereka harus baik bacaan Al-Qur’annya sesuai dengan Qiro’ah Muwahhadah standart Madrasatul Qur an.
2.     Mushaf dan Kurikulum;
Mushaf yang dipakai adalah Mushaf Utsmani riwayat Imam Hafs dari Imam ‘Ashim, dengan menggunakan Al-Qur’an Pojok yang setiap halamannya terdiri dari 15 baris, dan setiap juz terdiri dari 20 halaman/10 lembar. Dari kurikulum yang telah digariskan, mereka harus sudah menyelesaikan (hafal) 30 juz selama 3 tahun.
3.     Sistem Pembinaan;
– Setoran hafalan; yaitu santri memperdengarkan hafalannya kepada Badal (guru/instruktur) masing-masing setiap hari.
– Setoran fashahah; yaitu santri memperdengarkan bacaan atau hafalan pada Badal pembina masing-masing sesuai dengan kelompok dan jadwal yang telah ditentukan.
– Mudarosah kelompok; para santri secara berkelompok (tiga-tiga) bergantian memperdengarkan hafalannya setiap hari dengan berkelanjutan sampai batas akhir hafalannya.
(Mereka yang telah selesai pada program ini berhak diwisuda dengan predikat Wisudawan Qiro ah Masyhuroh (S.Q.1)
Setoran Hafalan al-Qur an
Setoran Hafalan al-Qur an
c.         Tingkat Binnadhar
1.     Kelompok/Tingkatan:
Bagi mereka yang belum diterima untuk mengambil program tahfidh, diwajibkan untuk mengikuti program binnadhar sesuai dengan tingkat kemampuan bacaan masing-masing.
Dalam pembinaannya terbagi menjadi empat tingkatan:
a) Tingkat Mubtadi’ (dasar); mereka adalah yang belum mampu membaca Al-Qur’an dan atau belum mempunyai dasar-dasar fashahah.
b) Tingkat Mutawashith; mereka yang sudah lancar membaca, dan menguasi dasar-dasar fashahah, namun belum bisa membedakan cara dan ciri masing-masing huruf dan melafadhkan.
c) Tingkat Muntadhir; mereka sudah lancar membaca dan fashih namun kurang menguasai dalam waqof, ibtida’ serta musykilatil-ayat.
d) Tingkat Maqbul; pada tingkat ini santri tinggal menempuh Qiro ah Muwahhadah (standart Madrasatul Qur an).
2. Sistem pembinaan
a) Setoran Binnadhar pada masing-masing Badal (ustadz) yang telah ditentukan lima kali dalam seminggu sesuai dengan materi yang telah ditentukan.
b) Pembinaan fashahah secara klasikal; mereka dikelompokkan sesuai dengan kelompoknya secara klasikal, diberi pembinaan bidang fashahah (adil tidaknya dalam melafadhkan sebuah huruf) enam kali dalam seminggu dengan materi sesuai dengan tingkatannya.
Kegiatan Fashohah Binnadhar
Kegiatan Fashohah Binnadhar
c) Ujian kenaikan; dari masing-masing tingkatan pada setiap semester diadakan ujian kenaikan, khusus bagi yang maqbul bisa mengikuti khataman (wisuda) binnadhar yang diadakan setiap tahun. Bagi santri yang telah wisuda ini kemudian memasuki jenjang Tahfidh (menghafal Al-Qur’an).
3. Lain-lain
–   Untuk dapat mengikuti wisuda binnadhar, disamping lulus dalam ujian seleksi, mereka juga diwajibkan/disyaratkan telah hafal juz 30, 29 dan 28 serta surat-surat tertentu (Surat Yasin, Ar Rahman dan Waqi’ah).
–   Bagi mereka yang tidak mengambil program tahfidh pasca wisuda binnadhar ini diwajibkan untuk sekolah dan mendalami kitab salafus-sholih.
–   Program binnadhar ini ditempuh dalam dua tahun.
2. Program Sekolah
Bagi mereka yang tidak mengambil program Tingkat pendidikan dan pengajaran yang disediakan di Madrasatul Qur an adalah:
a. Tingkat Tsanawiyah dan SMP al-Furqan (tiga tahun)
b. Tingkat Aliyah (tiga tahun)
Pada dasarnya tingkat Tsanawiyah/SMP dan Aliyah itu saling berkaitan kurikulumnya sehingga dapat dikatakan pendidikan dan pengajaran sekolah formal adalah enam tahun.
Bagi siswa/santri yang berprestasi (telah khatam Al-Qur’an 30 Juz dan selesai Aliyah) dapat melanjutkan pada tingkat Sarjana (SIKAHA Tebuireng), atau Perguruan Tinggi lainnya baik Negeri maupun Swasta.

KBM Sekolah
KBM Sekolah

Unit-unit Pendidikan dan Sarana Penunjang

Di pondok pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng ini terdapat unit-unit penddikan dan sarana penunjang antara lain:
1.  Unit Tahfidh
Unit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang.
2.   Unit Sekolah
Unit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang.
Unit ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran secara formal.
3.  Unit kepondokan/kesantrian
Dikenal sebagai unit Majlis Tarbiyah wat-Ta’lim (MTT) bertanggang jawab pada pengaturan keberadaan santri dengan segala aktifitasnya, terutama pada aspek ibadah formal, ekstra kurikuler dan aktifitas-aktifitas yang berkenaan dengan aspek kesantrian. Bertanggung jawab penuh dalam pengawasannya 24 jam setiap hari.
4.  Unit perpustakaan
Untuk meningkatkan kualitas keilmuan (wa ma’nan)nya santri Madrasatul Qur an, disediakan berbagai kitab yang kebanyakan berbahasa Arab terutama bidang Tafsir, Hadits dan Fiqh.
5.  Biro santunan
Sebagai kepedulian Madrasatul Qur an terhadap santri yang kurang mampu dalam keuangan/biaya, mereka bisa diterima pada unit biro santunan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
6.  Kopontren Madrasatul Qur an
Bergerak di bidang usaha peningkatan perekonomian santri yang dikelola oleh pengurus Kopontren dibawah naungan Yayasan MQ dan Dinas Perindagkop Kab. Jombang
7.  Laboratorium Computer Multimedia dan jaringan internet
8.  Unit keuangan, dll.

Keberadaan Madrasatul Qur an

Dalam rangka meningkatkan kualitas, sebagaimana tertera dalam tujuan, Madrasatul Qur an pada semua unitnya selalu memperhatikan kualitas maupun kuantitas kegiatannya. Hal ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.   Bidang pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an
a.  Selalu meningkatkan kemampuan para guru baik bidang keilmuan maupun fashahah dari segi bacaannya dengan program antara lain:
1)  Pembinaan setiap minggu sekali (setoran fashahah)
2)  Mereka dibimbing khusus untuk memperlancar bacaannya
3)  Diadakan kursus-kursus
b.  Pembinaan fashahah untuk para santri tahfidh (menghafal) secara berkelompok seminggu dua kali.
c.  Pembinaan fashahah klasikal untuk tingkat persiapan menghafal setiap hari.
d.  Setoran tahfidh (hafalan) pada guru setiap hari.
e.  Setoran binnadhar untuk para santri yang belum menghafal pada guru masing-masing secara individu setiap hari.
f.   Mudarosah berkelompok (masing-masing kelompok sebanyak tiga orang) bagi santri yang menghafal.
g.  Ujian Al-Qur’an pada tiap semester.
Aktifitas bidang Al-Qur’an ini dilaksanakan sore, malam dan pagi hari (ba’da subuh).
2.   Bidang pendidikan dan pengajaran sekolah
Untuk mempersiapkan muslim yang Hamilil Qur an (hafal lafadznya, mengerti maknanya, dan mampu mengamalkan kandungan ajarannya) maka Madrasatul Qur an memberikan fasilitas pada mereka, dengan aktifitas-aktifitas sebagai berikut, yaitu:
–    Pendidikan dan pengajaran Madrasatul Qur an enam tahun
–    Pendidikan sekolah yang statusnya diakui
–    Pengajian kitab bagi santri yang mengambil program tahfidh murni (tanpa sekolah)
–    Menempuh sarjana SIKAHA Tebuireng dan PT lainnnya
–    Memberikan kursus-kursus atau les materi ujian negara
–    Kamar Lughah yang mendalami program bahasa asing (Arab&Inggris)
–    Memberikan kursus-kursus atau les materi ujian negara
3.   Bidang kesantrian dan ektra kurikuler
Dalam rangka antisipasi dan pembekalan para santri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas, maka Madrasatul Qur an dalam bidang ini memberikan program kegiatan yang antara lain sebagai berikut:
–    Jam’iyah mingguan (Pidato, Khutbah Jum’at, Sholawat dll.).
–    Jam’iyah dua mingguan.
–    Musabaqoh Hifdhil Qur an (MHQ)
–    Musabaqoh Syarhil Qur an (MSQ)
–    Musabaqoh Fahmil Qur an (MFQ)
–    Diskusi Berkala
–    Pembinaan Qiro atul Qur an bit-Taghonny
–    Lomba Akhir Sanah
–    Dan kegiatan bulanan yang menunjang program bidang pengabdian masyarakat.
Mengingat Madrasatul Qur an berasal dari masyarakat dan berada ditengah-tengah masyarakat serta berusaha membentuk masyarakat sesuai dengan kebutuhannya sesuai dengan batas-batas kemampuan yang dimiliki, antara lain dengan kegiatan sebagai berikut:
–    Khatmil Qur an di Kampung
–    Khutbah Jum’at
–    Memberikan santunan kepada Fakir Miskin
–    Pembinaan TPQ
–    Bakti sosial
4.  Pembinaan perkoperasian
Untuk memperluas dan menumbuhkan semangat berdikari para santri, maka sejak awal berdirinya Madrasatul Qur an mendirikan koperasi santri, yang diolah dan dikelola oleh santri-santri sendiri, dengan unit usaha:
–    Koperasi Jasa Boga
–    Pertokoan
–    Biro Sosial
Kurikulum Pendidikan
1.       Tahfidh (menghafal Al-Qur’an)
Smtr
Target Juz
Perincian
Jumlah Hafalan
Hari Efektif
28,29,30
I
8 Juz
1 – 5
160 hlm
140 Hr
II
7 Juz
6 – 12
140 hlm
140 Hr
III
6 Juz
13 – 18
130 hlm
140 Hr
IV
5 Juz
19 – 23
100 hlm
140 Hr
V
4 Juz
24 – 27
80   hlm
140 Hr
2. Binnadhar
a. Tingkat Mubtadi’
1.  Materi bacaan/fashahah klasikal adalah surat Al-Baqarah dan Juz 30
2.  Materi hafalan adalah surat Ad-Dluha – An-Nas
3.  Materi fashahah/tajwid
–    Makharijul huruf
–    Mad dan Qashr.
–    Hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati dan nun tasydid.
4.  Target capaian
–    Menguasai dasar-dasar fashahah.
–    Lancar membaca.
b.  Tingkat Mutawashith
1.  Materi bacaan/fashahah klasikal adalah :Ali Imron – An-Nas
2.  Materi hafalan :Juz Amma & surat-surat penting
3.  Materi setoran Juz 1 – 15
4.  Materi fashahah dan tajwid
–    Hukum bacaan Ra’ dan Lam
–    Tanda-tanda waqof
–    Ahkamul Mad dan Ukurannya.
c.  Tingkat Muntadhir
1.  Materi bacaan/fashahah klasikal adalah Ash-Shoffat – Adz-Dzariyat
2.  Materi hafalan adalah surat-surat penting dan Juz 30, 29
3.  Materi fashahah dan tajwid
–    Waqof ibtida’
–    Musykilatul Kalimat
–    Hamzah Qotho’ dan Washal
4.  Target capaian:
–    Mampu membaca Al-Qur’an sesuai dengan makhraj dan sifatnya
–    Lancar membaca
d.  Tingkat Maqbul
–    Materi Muntadhir dan hafalan juz 28

Prestasi Madrasatul Qur an

Madrasatul Qur an selalu aktif mengikuti kegiatan (Musabaqoh Tilawatil Qur an) sebagai kegiatan pemerintah baik Nasional maupun Internasional. Beberapa santri tercatat pernah mewakili Negara Rebpublik Indonesia untuk mengikuti Musabaqoh Hifdhil Qur an (MHQ) tingkat Internasional di Makkah
UNIT PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN PESANTREN
UNIT TAHFIDH
Unit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang.
a.   Binnadhar: Program bimbingan membaca al-Qur an secara klasikal dengan memakai kurikulum khas MQ dan menggunakan metode mushafahah.
b.   Tahfidhul Qur an: Program bimbingan menghafal al-Qur an, yang dibina oleh para pembimbing bagi santri yang telah selesai mengambil program Binnadhar dan bagi santri baru yang lulus test.
c.   Qira’ah Sab’ah: Program bimbingan pengetahuan al-Qur an yang diriwayatkan oleh tujuh imam. Program ini disediakan bagi santri yang telah selesai program Tahfidhul Qur an dengan bimbingan secara khusus.
UNIT SEKOLAH
Unit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang.
Unit ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran secara formal.
a.   SMP al-Furqan: Pendidikan dengan memakai kurikulum DIKNAS dan dipadu muatan kepesantrenan. Dengan penekanan penguasaan sains dan teknologi (IPTEK dan IMTAQ).
b.   Tsanawiyah (MTs): Pendidikan dengan memakai kurikulum DEPAG dan dipadu kurikulum Madrasatul Qur an. Dengan penekanan penguasaan dan memahami dasar-dasar materiKutub al-Salaf.
c.   Aliyah (MA): Pendidikan dengan memakai kurikulum DEPAG dan dipadu kurikulum Madrasatul Qur an. Dengan penekanan pengetahuan yang berhubungan dengan ‘Ulum al-Qur an dan hokum Islam.
UNIT MTT / KEPONDOKAN
Dikenal sebagai unit Majlis Tarbiyah wat-Ta’lim (MTT) bertanggang jawab pada pengaturan keberadaan santri dengan segala aktifitasnya, terutama pada aspek ibadah formal, ekstra kurikuler dan aktifitas-aktifitas yang berkenaan dengan aspek kesantrian. Bertanggung jawab penuh dalam pengawasannya 24 jam setiap hari yaitu meliputi:
1. Musabaqah Hifdhil Qur an (MHQ)
2. Musabaqah Tilawatil Qur an (MTQ)
3. Musabaqah Syarhil Qur an (MSQ)
4. Musabaqah Fahmil Qur an (MFQ)
5. Musabaqah Khattil Qur an (MKhQ)
6. Muhadlarah, (Pidato Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris)
7. Praktek Khutbah Jum’at, Khatmil Qur an, Diklat keorganisasian, kewirausahaan, dll.
Adapun jadwal kegiatan rutin harian santri sebagai berikut:

WAKTU

URAIAN

03.40 – 04.00

Bangun pagi, shalat lail

04.00 – 04.50

Jama’ah shalat shubuh

04.50 – 06.00

Pengajian al-Qur an (setoran)

06.00 – 06.35

Makan pagi dan mandi

06.35 – 07.00

Persiapan sekolah dan Shalat dhuha

07.00 – 12.20

Kegiatan KBM / sekolah

12.20 – 13.30

Jama’ah shalat dhuhur dan makan siang

13.30 – 15.20

Istirahat siang

15.20 – 15.50

Jama’ah shalat ‘ahsar

15.50 – 16.30

Pengajian al-Qur an

16.30 – 17.10

Mandi sore dan persiapan ke masjid

17.50 – 18.20

Jama’ah shalat maghrib

18.20 – 19.30

Pengajian al-Qur an (fashahah)

19.30 – 20.30

Jama’ah shalat isya’ dan makan malam

20.30 – 21.30

Jam belajar klasikal

21.30 – 23.00

Istirahat

23.00 – 03.40

Tidur malam

https://www.youtube.com/watch?v=NyUSPONLcjE